Pertunjukan budaya korea yang megah di indonesia



Acara ini dilaksanakan pada har sabtu 26 oktober 2019, acara ini masih tergabung dalam acara korean festival 2019 yang tentunya diadakn di indonesia,
Untuk acara kali ini bertemakan (korean culture brand festival gugak festa dan taekwondo), dilaksanan di ciputra artpreneur jakarta, banyak pertunjukan yang ditampilkan dalam acara ini, yang tentunya sangat menghibur bagi pengunjung yang hadir.

Tujuan dari kegiatan acara ini adalah mempromosikan kebudayaan korea di indonesia, karena seperti yang kita ketahui di indonesia ini banyak sekali masyarakat yang sangat antusiasme terhadap acara korea yang dilaksanakan di indonesia, banyak juga masyarakat indonesia yang berharap akan terus menghadiri acara korea, jika ada acara korea yang diselenggarakan di indonesia,
Acara dari (korean culture brand festival gugak festa dan taekwondo) didukung oleh, pihak kedutaan besar republik korea yang ada di indonesia, pusat kebudayaan korea,korean tradisional musik assosiation, dan kukkiwon.


Dalam acara ini dibagi kedalam dua sesi dan ada dua belas pertunjukan
  Taekwondo performance gilpung, Pertunjukan yang menyiratkan semangat Taekwondo akan menyebar keseluruh dunia dengan angin yg baik dan menciptakan dunia yg bersatu. Pertunjukan taekwondo ini adalah sebuah peforma yg jangkanya pendek dengan latar belakang fusi gukak yg di produksi oleh Lembaga Taekwondo Nasional Korea (kukkiwon) dan disusun dengan gerakan dasar, poomsae, sparring, keterampilan  mematahkan (gyeokpa), keterampilan bela diri, keterampilan khusus.


Tarian Tradisional Korea, Taepyeongmu adalah tarian yang menyiratkan ratu atau raja berdoa untuk kemakmuran keluarga kerajaan dan perdamaian negara. Tarian ini ditandai dengan gerakan kaki yang besar, cepat, dan gerakan kompleks. Langkah kaki itu, yang ditarikan oleh para penari melintasi irama kompleks dengan langkah cepat daripada menyelaraskan dengan irama kompleks dan menggambar setengah lingkaran di antara ritme.


Lagu Folk Gyeonggi, Lagu-lagu Folk Gyeonggi adalah transmisi budaya tradisional dari Seoul dan Gyeonggi-do. Ini juga termasuk lagu-lagu daerah dari bagian Utara Chungcheong-Do dan Gangwoo-Do sehingga disebut juga sebagai lagu rakyat distrik pusat. Lagu-lagu ini ditetapkan sebagai No.57 Properti Budaya Takbenda Nasional


Gayageum Byeongchang, Gayageum Byeongchang adalah musik vokal yang menyanyikan bagian Danga (Lagu pendek yang menyanyikan untuk melonggarkan leher sebelum menyanyikan pansori seperti puisi pendek) dan Pansori (Genre pengisahan cerita musikal Korea dilakukan oleh penyanyi drummer) saat bermain gayageum (Instrumen tradisional Korea seperti harpa). Lebih jauh lagi, lagu ini adalah hasil dari beberapa bagian dari lagu Danga, pansori dan Folk yang disatukan sesuai dengan suara Gayageum.


Lagu Daerah Provinsi Selatan, Lagu-lagu Folk ini dinyanyikan di beberapa bagian Jeolla-do, Chungcheongnam-Do, dan bagian barat daya Gyegeongsangnam-do. Ada lagu-lagu daerah asli yang dinyanyikan bersama dengan lagu-lagu rakyat yang populer saat bekerja. Para penyanyi itu menyanyikan lagunya dengan ekspresi musik yang disebut Yujabaegi-Tori.


Tarian Tradisional Korea, Hwa Seon adalah tarian yang didasarkan pada gerakan tarian dasar yg diimprovisasi dan gerakan yang indah bagi penonton untuk merasakan kegembiraan bersama dengan para penari.


 Daegeum-Sanjo, Daegeum-Sanjo dibuat untuk solo, sehingga setiap pemain memiliki berbagai nada dan suara yang berbeda dan itu adalah lagu yang dimainkan dengan menggunakan Sanjo Daegeum.


Musik Klasik Korea (Gukak) - mengembangkan Lah Kapalnya, Lagu yang disebut mengembangkan lah kapalnya (Bae reul ddieora) memanfaatkan ritme dan melodi gukak agar masyarakat umum lebih mudah mengikuti lagu tersebut. Lagu itu menjadi terkenal oleh publik setelah ahli Gukak Oh Jung Hae yang menyanyikan lagu ini.


 Tarian Tap, Tarian ini adalah tarian yang dimainkan dengan ritme memukul lantai dengan memakai sepatu yang dipasang logam berbentuk tap secara berirama.

Pertunjukan Yang Didampingi (Pansori, Drum, dan Pungmul), Pansori adalah Genre yang biasanya diiringi oleh penyanyi dan drummer yg memainkan pertunjukan dengan cara musikal dan tradisional, tetapi pertunjukan pansori ini akan menciptakan genre baru pansori yang dimainkan dengan instrumen modern soertibm drum dan pungmul.


 Tari Drum Jindo, Ini adalah tarian yang dikembangkan dari Duregood ke Nongak dan sekali lagi berkembang menjadi tarian gendang Jindo dari daerah Jindo, Jeollanam-di. Tarian ini dimainkan sambil memegang stik drum di kedua tangannya. Ini sering disebut Ssangbook (menari sambil memegang kedua stik drum) dan Yangbook ( memukul kedua sisi drum).

 Pungmul, Kata Pung dari Pungmul berarti musik nya sama dengan 'Pungryu' dan 'Pungjang'. Karena itu, Pungmul biasa digunakan untuk menunjukan alat musik seperti kkwaenggwari, gong, jangu, dan drum.

Seperti itulah beberapa pertunjukan yang ditampilkan dalam kebudayaan korea kemarin, acara ini sangat bermanfaat bagi para penonton yang hadir, karena acara ini memperkenalkan kebudayaan korea kepada msyarakat indonesia, mungkin ada beberapa para penonton yang belum tau atau belum mengenal kebudayaan korea, tetapi dengan adanya ini, orang yang belum tau mengenai kebudayaan dan sekarang menjadi tau.

Antusiasme masyarakat indonesia yang hadir dalam acara ini sangat senang,  banyak dari para penonton yang mengabadikan moment ini menggunakan handphone baik itu merekam video maupun mengambil gambar berupa foto.
Setelah acara ini selesai ada acara sesi foto diluar tempat acara banyak orang yang berfoto dengan para pemain kebudayaan, mereka semua tertarik ingin berfoto karena para pemain menggunakan baju tradisonal korea atau hanbook, ada juga yang berfoto dengan para pemain taekwondo.
           


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Get to know what Chuseok is a big holiday in Korea

Gerakan silhak pada dinasti joseon di korea selatan

Silhak movement in the Joseon Dynasty in South Korea