Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Rail Bike romantic winter activities, Winter Outdoor Activities in Gangchon south korea

Gambar
  Riding a rail bike is a romantic outdoor activity to enjoy in winter. You will not feel cold while pedaling with the people you love. In December and January, the mountains, fields, and rivers are covered with snow and sparkling white ice, adding to a very romantic impression with a couple. On the way, you will find a very beautiful photo spot to take pictures. The staff at the tourist site will be ready to take your picture, which can be printed and placed in a frame for 10,000 won when you arrive at the rest area or when you want to finish the trip. Gangchon rail bike excursion covers approximately 8.5 kimeters of long and varied trails, all at ground level making it easy for everyone to move at a steady pace while enjoying fantastic and idyllic surroundings. The first 6 kilometers from Gimyujeong Station to the rest area are traversed by rail bikes; The remaining 2.5 kilometers of the journey to Gangchon Station are completed by the Romantic Train you will be taking. From here

Rail Bike (sepeda rel) kegiatan musim dingin yang romantis, Aktivitas Outdoor Musim Dingin di Gangchon korea selatan

Gambar
  Mengendarai rail bike adalah kegiatan luar ruangan yang romantis untuk dinikmati di musim dingin. Kamu tidak akan merasakan kedinginan saat mengayuh bersama dengan orang yang kamu cintai. Pada bulan Desember dan Januari, gunung-gunung, ladang-ladang, dan sungai tertutupi salju dan es putih berkilau, hal tersebut menambah kesan   yang sangat romantic bersama pasangan. Di tengah jalan, kamu akan menemukan tempat berfoto yang sangat indah untuk berfoto, Staf yang berada di lokasi wisata akan siap untuk mengambil gambarmu, yang dapat dicetak dan ditempatkan dalam bingkai seharga 10.000 won ketika kamu tiba di area istirahat atau ketika kamu ingin sudahi perjalanannya. Wisata rail bike Gangchon mencakup sekitar 8,5 kilometer lintasan yang panjang dan beragam, semuanya di permukaan tanah sehingga memudahkan semua orang untuk bergerak dengan kecepatan stabil sambil menikmati lingkungan yang fantastis dan sangat indah. 6 kilometer pertama dari Stasiun Gimyujeong hingga tempat istirahat dil

Bungeoppang is a delicious snack food perfect for winter in korea

Gambar
  Bungeo-ppang ( 붕어빵 ; "carp") is a waffle-like cake in the shape of a goldfish popular in Korea. Bungeo-ppang is sweet and sticky because it is filled with red bean paste. Some hawkers offer bungeo-ppang filled with custard cream, which is called “chou-cream bungeoppang”. Bungeo-ppang is made by baking using a tool similar to a waffle iron mold, but the mold is a goldfish. Bungeo-ppang is often sold as street food, especially during winter. "Bungeo" means goldfish and "ppang" refers to bread in Korean. Its name comes from its fish-like shape, but the snack contains absolutely no fish. Bungeo-ppang is said to have originated in taiyaki in Japan, a fish-shaped snack that was first developed in the late 19th century. The Korean version is smaller and cheaper than the original, taiyaki. According to the book Bungeoppang Has a Family Tree written by Yoon Deok-no, bungeo-ppang is "a combination of waffles from Western countries and dumplings from Easte

Bungeoppang adalah makanan Camilan yang Lezat Sempurna untuk Musim Dingin di korea

Gambar
  Bungeo-ppang  ( 붕어빵 ; "ikan mas") adalah  kue  serupa  wafel  dengan bentuk  ikan mas  yang populer di  Korea .  Bungeo-ppang  terasa manis legit karena diisi pasta kacang merah. Beberapa penjaja menawarkan  bungeo-ppang  yang diisi dengan krim  custard , yang mana disebut “chou-cream bungeoppang”.  Bungeo-ppang  dibuat dengan cara dipanggang menggunakan alat yang mirip dengan cetakan  bes i untuk wafel, tetapi cetakan tersebut berbentuk ikan mas.  Bungeo-ppang  banyak dijajakan sebagai makanan kaki lima, terutama saat musim dingin. “Bungeo” berarti ikan mas dan “ppang” merujuk pada roti dalam bahasa Korea.   Namanya berasal dari bentuknya yang seperti ikan, tetapi camilan tersebut sama sekali tidak mengandung ikan. Bungeo-ppang dikatakan berasal dari taiyaki di Jepang, camilan berbentuk ikan yang pertama kali dikembangkan pada akhir abad ke-19. Versi Korea-nya lebih kecil dan murah dibandingkan yang aslinya, taiyaki.   Menurut buku Bungeoppang Has a Family Tree yang d

Winter in Korea in the warmth of hot springs and spas, mineral hot springs at Seongmodo Ganghwado

Gambar
  Seongmodo Mineral Hot Springs is one of the most popular new spots in Ganghwado, known for its fantastic views of the Yellow Sea. Due to its location on the west coast, it is a great place to watch the sun sink into the sea from one of the resort's 15 swimming pools; be sure to arrive early, because the pool quickly fills up with everyone eager to enjoy the experience. The hot water snack bar even takes phone orders, so you can stay where you are! Just call for a coffee or sikhye (sweet rice drink) and they'll have it delivered to your pool. The water used at Seongmodo Mineral Hot Spring is mineral water that is completely untouched, creating a slippery consistency not found in most hot springs. If you accidentally drink the water, you will experience a salty taste, because of the high sodium content. After swimming in the pool, you may feel that you have a thin layer covering your skin. This is due to the minerals in the water, which are very good for improving skin heal

Musim Dingin Di korea dalam Kehangatan Pemandian Air Panas dan Spa, Pemandian Air Panas Mineral di Seongmodo Ganghwado

Gambar
  Pemandian Air Panas Mineral Seongmodo adalah salah satu tempat baru terpopuler di Ganghwado, yang terkenal dengan pemandangan fantastis Laut Kuning-nya. Karena lokasinya di pantai barat, tempat ini sangat pas untuk menyaksikan matahari tenggelam di laut dari salah satu dari 15 kolam renang resor; pastikan untuk datang lebih awal, karena kolam cepat terisi dengan semua orang yang ingin menikmati pengalaman ini. Bar makanan ringan air panas bahkan menerima pesanan melalui telepon, sehingga kamu dapat tetap berada di tempatmu! Cukup telepon untuk memesan kopi atau sikhye (minuman beras manis) dan mereka akan mengirimkannya ke kolam renangmu. Air yang digunakan di Pemandian Air Panas Mineral Seongmodo adalah air mineral yang sama sekali tidak tersentuh, menciptakan konsistensi licin yang tidak ditemukan di sebagian besar pemandian air panas. Jika kamu tidak sengaja meminum airnya, kamu akan merasakan rasa asin, karena tingginya kadar natrium. Setelah berenang di kolam, mungkin kamu aka

Daegu is the hottest city in South Korea that produces Skincare to promote small and medium enterprises in the city

Gambar
  Daegu is the 4th largest metropolis in South Korea, and formally called the Daegu Metropolitan City, Daegu is located in a "basin" surrounded by mountains. Palgong-san to the north, Biseul-san to the south, the foothills of Gaya-san to the west, and a series of small hills to the east, the Geumho River flows along the northern and eastern boundaries of the city. Because it is located in a "basin", Daegu is hotter than any other place in Korea in the summer. This mountain confines hot and wet air. And also in winter, cold air remains in the basin. The region receives little precipitation except during the rainy season in summer, and the sun shines all year round. Daegu has a small-town cultural charm similar to Hualien in Taiwan and Shikoku in Japan. As a city situated at the bottom of a large mountainous area, it tends to get so hot that the locals give it the nickname 'Daefrica, a fusion of Daegu and Africa. Daegu City is also known as an industrial cit

Daegu kota terpanas di korea selatan yang memproduksi Skincare untuk memajukan usaha kecil menengah di kota tersebut

Gambar
  Daegu adalah metropolitan terbesar ke-4 di Korea Selatan, dan resminya disebut Kota Metropolitan Daegu, Daegu terletak di "basin" yang dikelilingi oleh pegunungan. Palgong-san di utara, Biseul-san di selatan, kaki bukit Gaya-san di barat, dan satu deretan bukit kecil di timur, Sungai Geumho mengalir sepanjang batasan utara dan timur kota ini. Karena terletak dalam "basin", Daegu lebih panas dari tempat di Korea lainnya pada musim panas. Gunung ini mengurung udara panas dan basah. Dan juga pada musim dingin, udara dingin tetap tinggal di basin. Wilayah ini menerima sedikit presipitasi kecuali selama musim hujan pada musim panas, dan matahari bersinar sepanjang tahun. Daegu memiliki pesona budaya kota kecil yang mirip dengan Hualien di Taiwan dan Shikoku di Jepang. Sebagai kota yang terletak di bagian bawah daerah pegunungan yang luas, tempat ini cenderung menjadi sangat panas sehingga penduduk setempat memberinya julukan ‘Daefrica, perpaduan dari Daegu dan Afri

Enjoy the Autumn Atmosphere in Chuncheon

Gambar
  Chuncheon is the name of a city in South Korea. It is in the east. To be precise, in Gangwon Province. In 2001, the city has a population of 252,019 people with an area of ​​1,116.43 km². The city has a population density of 225 people / km². Chuncheon, which is commonly referred to as a lakeside town, is a romantic getaway. The city can be visited in just an hour using ITX-Cheongchun from Cheongnyangni Station in Seoul. Chuncheon means "The flow that flows when spring arrives" but this place becomes very beautiful when autumn comes. This year, the colorful sight of the fallen leaves will create an awesome sight. To witness the beautiful scenery in Chuncheon, you can choose a relaxing vacation time of two days instead of a short one-day tour. Namiseom Island in Chuncheon is the shooting location for the popular drama “Winter Sonata (2000)”. This place is not originally an island, but rather formed from the water surrounding the land as a result of the construction of th

Nikmati Suasana Musim Gugur di Chuncheon

Gambar
  Chuncheon merupakan nama kota di Korea Selatan. Letaknya di bagian timur. Tepatnya di Provinsi Gangwon. Pada tahun 2001, kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 252.019 jiwa dengan memiliki luas wilayah 1.116,43 km². Kota ini memiliki angka kepadatan penduduk sebesar 225 jiwa/km². Chuncheon yang biasa disebut sebagai kota pinggir danau merupakan salah satu tempat berlibur yang romantis. Kota ini dapat dikunjungi hanya dengan menempuh waktu selama satu jam menggunakan ITX-Cheongchun dari Stasiun Cheongnyangni di Seoul. Chuncheon memiliki arti “Aliran yang mengalir saat musim semi tiba” namun tempat ini menjadi sangat indah ketika musim gugur datang. Tahun ini, pemandangan warna-warni dari daun yang berguguran akan menciptakan pemandangan yang mengaggumkan. Untuk menyaksikan pemandangan indah di Chuncheon, kamu dapat memilih waktu liburan santai selama dua hari dibandingkan dengan tur satu hari yang singkat. Pulau Namiseom di Chuncheon merupakan lokasi syuting drama “Winter Sona

Hallyu as seen by Indonesian people current stiation and future of hallyu in Indonesia

Gambar
  On Wednesday, October 8, 2020, the embassy of the Republic of Korea and the Korean cultural center in Indonesia held a webinar via online because considering the current condition of the corona virus outbreak, the theme that will be presented in this webinar is "current status and future of hallyu in. Indonesia". The person filling the event in this webinar is Dr. Andrew Eungi Kim as Korea University professor who will discuss the theme "the rise of Korean popular culture as a global phenomenom, then who will fill this event is MS. Crishtle Stefanie as a journalist from CNN Indonesia will discuss "past and present of hallyu in Indonesia", the next one who will fill this event is Ms. Fitri meutia, S.S., M.A. as a professor of the Korean language study program at the National University of Jakarta Indonesia, discussing "lets keep flying hallyu", then Dr. Suray Agung Nugroho as moderator in this webinar. The term hallyu or Korean wave is phenomenal

Hallyu menurut pandangan masyarakat Indonesia saat ini dan masa depan hallyu di Indonesia

Gambar
  Pada hari rabu 8 oktober 2020, kedutaan besar republik korea dan Korean cultural center yang berada di Indonesia   mengadakan webinar via online karena mengingat kondisi saat ini masih terjadai wabah virus korona, tema yang akan dibawakan dalam webinar ini yaitu “current stiation and future of hallyu in Indonesia”. Yang mengisi acara dalam webinar ini adalah Dr.Andrew eungi kim selaku professor korea university akan membahas tema “the rise of Korean popular culture as a global phenomenom, selanjutnya yang mengisi acara ini MS. Crishtle Stefanie selaku jurnalis dari CNN Indonesia akan membahas “past and present of hallyu in Indonesia”, selanjutnya yang akan mengisi acara ini Ms. Fitri meutia, S.S., M.A. selaku professor program studi bahasa korea di universitas nasional Jakarta Indonesia, membahas “lets keep flying hallyu”, selanjutnya Dr. suray agung nugroho sebagai moderator dalam webinar ini. Istilah hallyu atau gelombang korea ini sangat fenomenal terutama di Negara Indonesia

Autumn tour downtown enjoying forest and river views in Seoul Forest towards Gwangjingyo Bridge

Gambar
  Autumn in South Korea, you can go to Seoul Forest. Yellowish dry leaves falling like in Korean dramas. Beautiful! Korea is present in Indonesia with its romantic stories through drama and an amazing dream of being able to travel to the country of ginseng. Enjoy walking among the shady trees with views of the yellow and red leaves and the falling leaves that fall to the ground. One that offers a romantic atmosphere is the Seoul Forest, an artificial forest located in the middle of metropolitan Seoul. Seoul Forest is the largest eco park along the Hanggang river. Opened in June 2005, this artificial forest has hundreds of tree species arranged and arranged neatly. There are five theme park areas, namely Culture and art park, eco forest, experiential learning park, Marsh Plants Park and Hanggang Riverside Park. Apart from that, there are also two indoor gardens; butterfly garden and insect garden. Other facilities that can be found are also available in the playground area. When t

Wisata musim gugur di pusat kota nikmati pemandangan hutan dan sungai di Hutan Seoul menuju Jembatan Gwangjingyo

Gambar
  Musim gugur di Korea Selatan, kamu bisa ke Seoul Forest. Dedaunan kering kekuningan berguguran seperti di drama-drama Korea. Cantik! Korea hadir di Indonesia dengan cerita romantisnya lewat drama dan mimpi yang mengagumkan untuk bisa plesiran ke negeri ginseng tersebut. Menikmati berjalan kaki di antara pepohonan nan rindang dengan pemandangan daun warna kuning nan merah serta guguran dedaunan yang jatuh ke tanah. Salah satu yang menawarkan suasana romantis tersebut adalah Seoul Forest, sebuah hutan buatan yang terdapat ditengah pusat perkotaan metropolitan Seoul. Seoul Forest merupakan eco park terbesar sepanjang sungai Hanggang. Dibuka pada Juni 2005 lalu, hutan buatan ini memiliki ratusan jenis pohon yang ditata dan diatur dengan rapi. Ada lima area taman bertema, yaitu Culture and art park, eco forest, experiential learning park, Marsh Plants Park dan Hanggang Riverside Park. Selain itu, juga terdapat dua taman indoor ; taman kupu - kupu dan taman serangga. Fasilitas lainny