Istilah istilah kerajaan yang sering muncul di drama yang bertemakan sejarah zaman dahulu di korea yang harus kamu ketahui

 


Wang () — Raja, Wang berarti raja. Panggilan ini diberikan pada orang nomor satu dalam kerajaan. Wang punya keistimewaan jubah dengan motif dan hiasan kepala yang mewah.

Wang-myeong/Go-myeong (왕명/고명) – Wasiat Raja, Wang-myeong adalah wasiat terakhir dari seorang raja, baik kehendak maupun peintah. Termasuk nama yang tugaskan untuk meneruskan tahta.

Manse (만세) — Horay!, Pada prakteknya, kata ‘Manse!’ digunakan sebagai seruan seperti ‘Horay!’ atau ‘Hore!’. Sedangkan secara harfiah, ‘Manse’ meiliki arti sepuluh ribu. Dan secara historis digunakan sebagai seruan harapan supaya raja berumur panjang. Itu sebabnya dalam drama saeguk (kerajaan) orang-orang berteriak "manse, manse, manmanse!" Ketika seorang raja baru naik tahta.

Wangbi/Daebi (왕비/대비) – Ratu/ Ibunda Ratu, ‘Wangbi’ berarti ratu, yaitu wanita yang menjadi istri raja saat ini. Sedangkan ‘Daebi’ merujuk pada ibunda ratu, yaitu ibu dari raja atau yang biasa disebut ibu suri. Saat raja yang naik tahta masih di bawah umur, biasanya kekuasaan akan dipegang oleh ibu suri.

Jeonha/Mama (전하/마마) — Yang Mulia, Kata tersebut digunakan untuk menyebut ‘Yang Mulia’. Makanya, dalam drama saeguk, raja sering disebut dengan panggilan ‘Jeonha’ sedangkan untuk ibu suri dipanggil dengan ‘Daebi Mama’. Frasa lain yang digunakan untuk menyebut ‘Yang Mulia’, antara lain ‘Pyeha’.

Gama (가마) — Tandu, Dalam budaya kerajaan Korea, saat keluarga raja dan para bangsawan akan bepergian, mereka akan diangkat menggunakan tandu.

Wangseja (왕세자) – Putera Mahkota, Putra sulung raja yang suatu saat nanti akan menggantikan posisi raja disebut ‘Wonja’. Tapi, setelah diresmikan sebagai calon penerus tahta barulah disebut ‘Wangseja’. Biasanya mereka menyingkatnya menjadi ‘Seja’ dan menambah kata ‘Jeoha’, sehingga disebut ‘Seja Jeoha’ atau Yang Mulia Putera Mahkota.

Seong-eun-i mang-geuk-ha-omnida (성은이 망극하옵니다) — Kebaikan/Rahmat Anda Tak Terukur, Ini adalah frasa penting yang digunakan orang untuk berterima kasih kepada raja atas pujian, hadiah, atau bahkan kalo dia memberikan hukuman yang sangat ringan.

Nanjang-hyeong (난장형) — Siksaan, Tentang hukuman, pada drama saeguk, hukuman seringkali berupa pukulan menggunakan rotan, digulung dalam tikar jerami kemudian dipukul dalam tongkat, dan masih banyak lagi.

Daegun (대군) — Pangeran Agung, karena dalam kerajaan hanya ada satu putera mahkota, maka anak saudara laki-laki lainnya yang seibu disebut Daegun atau pangeran agung. Mereka biasanya dipanggil ‘Daegum’ yang artinya Yang Mulia Pangeran.

Gongju (공주) – Putri, Meskipun drama saeguk cenderung berfokus pada para pangeran, Jangan lupain keberadaan Puteri alias anak perempuan dari raja. Seorang putri yang lahir dari orangtua raja dan ratu disebut ‘Gongju’ atau sering dipanggil ‘gongju-mama’.

Agasshi (아가씨) — Nona, Agasshi adalah panggilan yang ditujukan kepada putri seorang bangsawan. Biasanya juga disingkat dengan ‘Asshi’.

Nu-i/Orabeoni (누이/오라버니) – Kakak Perempuan/Kakak Laki-laki, ‘noona’ adalah panggilan dari laki-laki pada perempuan yang lebih tua. Sedangkan ‘oppa’ adalah panggilan perempuan pada laki-laki yang lebih tua. Dalam drama saeguk, kata ‘noona’ diganti dengan ‘nu-I’ dan ‘oppa’ diganti dengan ‘orabeoni’.

Yangban (양반) — Bangsawan, Yangban adalah para penguasa elit pada dinasti Joseon. Mereka adalah para pejabat dan orang berpendidikan yang punya saham dalam pemerintahan. Dalam drama korea, Yangban terbagi menjadi dua, yaitu yang baik (suka memberi nasihat dan pendapat pada raja dalam menyelesaikan masalah) dan yang jahat (yang berusaha merebut kekuasaan demi kepentingannya sendiri).

Gol-pum-je-do (골품제도) – Sistem Kasta, Gol-pum-je-do adalah sistem kasta di jaman Silla Kuno yang memisahkan masyarakat berdasarkan keterkaitan orang dengan tahta. Peringkat teratas yaitu ‘Sacred Bones’ (‘seonggol’), adalah mereka yang terkait langsung dengan keluarga kerajaan (kedua orangtuanya punya keterkaitan dengan kerajaan), sedangkan ‘True Bone’ (‘jingol’) apabila hanya satu dari kedua orangtuanya yang punya hubungan dengan kerajaan. Setidaknya ada lima pangkat tambahan yang menentukan pekerjaan apa yang bisa diperoleh seseorang, siapa yang bisa mereka nikahi, dan bahkan pakaian apa yang bisa mereka kenakan.

Hwarang (화랑) – Ksatria Tampan, Hwa punya arti ‘bunga’. Sedangkan Hwarang adalah sekelompok pemuda di periode Silla yang dilatih dalam budaya, seni bela diri, dan berbagai pengajaran ilmiah dan juga dikenal karena luar biasa tampan.

Gung () – Istana, Gung adalah sebutan umum untuk istana. Setiap bagian istana punya sebutan yang berbeda. Tempat tinggal ratu yang berada di sentral istana disebut Junggungjeon, tempat tinggal pangeran berada di bagian timurdisebut Donggung,dan masih banyak lagi.

 

Source : https://today.line.me/id/v2/article/zvE5qk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Get to know what Chuseok is a big holiday in Korea

Kondisi Alam Hutan Papua: Keajaiban Alam yang Perlu Dilestarikan

Jjukkumi, one of South Korea's signature dishes that you must try