Membuat kerajinan tradisional korea (MaeDeup/매듭) di Korean cultural center Indonesia (KCC Indonesia)

 

Pada hari senin 7 juni 2021 korean cultural center Indonesia mengadakan acara membuat kerajinan tradisional korea yaitu (MaeDeup), acara ini di lakukan secara langsung di KCC dengan system pengamanan protocol kesehatan yang ketat, wajib mencuci tangan, memakai masker dan tentunya menjaga jarak, dalam proses membuat Maedeup butuh konsentrasi yang fokus, dan juga ketelitian serta keterampilan tangan yang lihai, dalam acara ini juga kita diberikan penjelasan sejarah dan makna dalam setiap Maedeup yang ada.

Simpul Korea, juga dikenal sebagai maedeup (매듭), adalah kerajinan tangan tradisional Korea yang berasal dari periode Tiga Kerajaan yang terkait erat dengan simpul. simpul Korea berkembang menjadi budayanya sendiri yang kaya dalam hal desain, warna, dan penggabungan karakteristik lokal. Simpul Korea menggunakan teknik mengepang yang unik. Simpul Korea berasal dari praktik kuno menggunakan simpul untuk tujuan praktis;  misalnya  dalam jaring ikan, alat pertanian, pisau batu dan kapak.


Secara tradisional, simpul digunakan terutama untuk memegang alat berburu di pinggang dan penggunaannya pada awalnya terbatas pada keluarga kerajaan, kemudian menyebar ke orang-orang biasa. Untuk zaman sekarang ini, seniman Korea modern menggunakan simpul tradisional dalam karya mereka, seperti  aksesoris, perhiasan dan dekorasi interior rumah.

Sejarah membuat dan menggunakan simpul di Korea sudah ada sejak Zaman prasejarah Ketika masuk ke periode Tiga Kerajaan (Goguryeo, Baekje, Silla), maedeup masuk kepada babak kualitas estetika baru dan digunakan untuk tujuan dekorasi. Buktinya dapat dilihat dari benda-benda peninggalan sejarah. Maedeup digunakan sebagai omamen yang menghiasi banyak benda penting
Contohnya : segel, potret kerajaan, pedang, command baton & banner. Selain itu, bisa ditemukan juga pada alat musik tradisional, seni agama Buddha, Norigae, kantung/dompet, Gat, kipas, dekorasi pada perlengkapan rumah.

Ada 4 tahap :
Proses mewarnai benang dengan pewarna alami

Membuat Dahoe (tali yang dijalin/dikepang)

Mengikat simpul

Membuat rumbai

Proses mewarnai benang sutra
Lima warna dasar alam : merah, biru, kuning, hitam, dan putih, Dahoe (Jalinan benang). Proses menjalin benang ini disebut dahoechinda, dan ada 38 simpul dasar pada Maedeup tradisional Korea,
Nama-nama simpul pada dasarnya berdasarkan benda-benda yang ditemukan pada rumah tangga Maedeupjang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Get to know what Chuseok is a big holiday in Korea

Gerakan silhak pada dinasti joseon di korea selatan

Silhak movement in the Joseon Dynasty in South Korea