Ayo Berwisata dan Mengikuti Jejak Sejarah & Budaya, Hanyangdoseong pada saat kamu liburan ke Korea selatan

Hanyangdoseong, Tembok Kota Seoul, Musim yang sempurna untuk berjalan-jalan telah kembali. Dengan banyaknya orang di luar dan di sekitarmu, cobalah sesuatu yang berbeda dengan membuat jalan-jalanmu bermakna. Jika kamu berada di Seoul, bertamasya di sepanjang Hanyangdoseong, atau Tembok Kota Seoul, adalah suatu keharusan! Memiliki lebih dari 600 tahun sejarah, Tembok Kota Seoul pastinya membuat jalan-jalanmu akan selalu terkenang. 


Tembok Kota Seoul dibangun untuk memberikan perlindungan kepada Seoul, yang sebelumnya disebut Hanyang, dari penyusup luar. Tembok sepanjang 18,6 kilometer ini mengulari empat punggung gunung: Gunung Inwangsan, Gunung Baegaksan, Gunung Naksan, dan Gunung Namsan. Tembok ini dulu bernama Hanyangseonggwak (Tembok Benteng Seoul), tetapi namanya secara resmi diganti menjadi Hanyangdoeseong (Tembok Kota Seoul) pada Juli 2011. 

Ada total enam wisata berbeda yang tersedia, masing-masing menghadirkan pesona tersendiri. Empat jalur menyusuri pegunungan utama: Jalur Gunung Baegaksan, Jalur Gunung Naksan, Jalur Gunung Namsan, dan Jalur Gunung Inwangsan; sedangkan dua jalur lainnya melewati dua gerbang kota besar: Jalur Gerbang Sungnyemun dan Jalur Gerbang Heunginjimun. 

Struktur Tembok Kota Seoul : 

• Tembok Kota: Tembok Kota dibangun selama tiga periode yang berbeda di bawah pemerintahan Raja Taejo, Raja Sejong, dan Raja Sukjong. 

• Gerbang Benteng: Gerbang Benteng terdiri dari empat gerbang utama yang terletak di empat arah mata angin dan empat gerbang tambahan di antara gerbang utama. Disebut sebagai Sadaemun (Empat Gerbang Besar), gerbang utama terdiri dari Gerbang Dongdaemun (Heunginjimun) di sebelah timur, Gerbang Seodaemun (Donuimun) di barat, Gerbang Sungnyemun (Namdaemun) di selatan dan Gerbang Sukjeongmun (Bukdaemun) di utara. Empat gerbang tambahan, disebut sebagai Sasomun (Empat Gerbang Kecil), terdiri dari Gerbang Souimun barat daya, Gerbang Changuimun barat laut, Gerbang Honghwamun timur laut, dan Gerbang Gwanghuimun tenggara. 

• Ongseong: Benteng yang dibangun di depan Gerbang Heunginjimun untuk perlindungan ganda gerbang. 

• Chiseong: Dinding penghalang yang menambahkan perlindungan ekstra antara Gerbang Heunginjimun dan Gwanghuimun. Sebuah titik pengawasan dadakan berbentuk persegi memberi keuntungan tambahan dalam menghadapi musuh. 

• Gokseong: Titik pengawasan yang dibangun di Pegunungan Inwangsan dan Baegaksan untuk memperkuat pertahanan di barat dan utara.Bongsudae: Stasiun suar yang digunakan sebagai metode komunikasi dengan menyalakan api di malam hari dan memberikan sinyal asap di siang hari. Saat ini, stasiun suar di Gunung Namsan adalah satu-satunya yang telah dipulihkan. 

• Sumun: Gerbang air yang mengontrol aliran air antara Gerbang Heunginjimun dan Gerbang Gwanghuimun pada dinding. Dua gerbang air dapat dilihat di Gerbang Ogansunmun pada Aliran Cheonggyecheon dan Gerbang Igansumun dekat Taman Sejarah & Budaya Dongdaemun. 

Jika ini adalah pertama kalinya kamu berjalan di salah satu jalur Tembok Kota Seoul, awal yang baik adalah Jalur Gunung Naksan. Dengan campuran jalan, lereng gunung, dan lorong-lorong, jalan setapak ini menawarkan perpaduan sempurna dari apa yang ditawarkan jalur lain kepada pemula. Di titik awal di Gerbang Hyehwamun, ada Pusat Pameran Hanyangdoseong & Pengunjung tempat pengunjung bisa mendapatkan peta jalur, pamflet, dan katalog seni. Pamflet tentang Tembok Kota Seoul tersedia dalam bahasa Inggris, Jepang, dan Cina. 

Tempat wisata utama yang mungkin kamu lihat saat berjalan di Jalur Gunung Naksan adalah Desa Jangsu, Desa Ihwa, dan Museum Tembok Kota Seoul. Desa Jangsu yang terletak di bawah Taman Naksan di sepanjang Tembok Kota awalnya merupakan desa kumuh yang dibentuk setelah Perang Korea. Sekarang dengan usia rata-rata penduduk di atas 60 tahun, nama Desa Jangsu, yang jika diterjemahkan berarti Desa Panjang Umur, pun diberikan. Ketika kamu melangkah lebih jauh di jalur ini, kamu akan menemukan Desa Ihwa. Dikenal karena keindahan artistiknya, Desa Ihwa menawarkan 32 objek wisata, termasuk galeri, museum, kafe, toko, dan banyak lagi. Menjelang akhir jalan, kamu dapat mengunjungi Museum Tembok Kota Seoul untuk mempelajari sejarah dinding yang telah berusia 600 tahun ini serta nilainya sebagai warisan budaya.





Source : https://visitkorea.or.id/article/mengikuti-jejak-sejarah-budaya-hanyangdoseong

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Get to know what Chuseok is a big holiday in Korea

Gerakan silhak pada dinasti joseon di korea selatan

Silhak movement in the Joseon Dynasty in South Korea