Naeng Kongguksu Salah satu Makanan Musim Panas di Korea Selatan Yang Wajib Kamu Coba

 

Menikmati berbagai kuliner, khususnya makanan dingin seperti ice cream memang dapat menjadi moodbooster, apalagi jika dinikmati pada saat musim panas. Namun, tahukah kamu jika di Korea Selatan terdapat berbagai menu makanan musim panas yang menyehatkan tubuh salah satunya adalah “Naeng Kongguksu”.

Hidangan yang direkomendasikan untuk kamu yang mungkin kehilangan nafsu makan karena panas adalah naeng kongguksu , mie dalam sup kedelai dingin. Sup dibuat dengan merendam kedelai yang dimasak dalam air dingin dan kemudian menggilingnya dengan batu giling.

Kemudian mie ditambahkan dengan irisan mentimun, telur rebus, dan tomat. Untuk rasa, kamu bisa menambahkan gula atau garam. Makanan ini mengandung banyak protein, sehingga hidangan gurih ini sangat menyegarkan pada hari yang panas dan lembab.

Karena sekarang masih pandemic covid-19, kamu bisa coba membuat masakan ini dirumah !

Bahan (2 porsi)

- cangkir kacang kedelai kering (90 gram), dicuci dan direndam dalam air dingin selama semalam

- 2 sendok makan biji wijen panggang

- 2 sendok makan kacang pinus

- 8 ons somyeon (mie tepung terigu tipis)

- 1½ sendok teh garam halal

- 1 butir telur rebus, kupas dan potong menjadi 8 bagian sama besar

- cangkir korek api mentimun

- 1 buah tomat kecil, iris

- 10 hingga 12 es batu, opsional

 

Petunjuk, Membuat susu kedelai

- Saring kacang dan tambahkan ke panci berat dengan 2 gelas air. Masak selama 15 menit dengan api sedang, buka tutup. Kemudian tutup dan didihkan selama 5 menit lagi dengan api kecil.

- Angkat dari api. Buka, aduk, dan biarkan dingin selama 10 menit.

- Pindahkan kacang dan air hasil memasaknya (sekitar gelas) ke dalam blender. Tambahkan 3 cangkir air dingin, kacang pinus, dan biji wijen.

- Blender dengan kecepatan tinggi selama 1 sampai 2 menit, sampai semuanya halus dan lembut. Ini mungkin memakan waktu lebih lama tergantung pada kekuatan blender Anda.

- Pindahkan susu kedelai ke dalam wadah kedap udara atau toples kaca dan dinginkan hingga 24 jam hingga Anda siap membuat kongguksu.

 

Masak mie

- Didihkan air dalam panci besar dengan api sedang.

- Tambahkan mie dan aduk dengan sendok kayu agar tidak saling menempel. Masak selama 2 hingga 3 menit. Jika sudah mendidih, aduk dan pecahkan tutupnya.

- Cicipi sampel untuk melihat apakah mie sudah matang. Anda bisa menggunakan sumpit atau penjepit. Seharusnya tidak ada sesuatu yang keras di dalam mie saat Anda mengunyahnya. Jika ada, masak lebih lama. Jika sudah matang, angkat dari api.

- Pindahkan mie ke saringan besar dan bilas dengan air dingin yang mengalir. Gosok perlahan mie di antara telapak tangan dan di saringan sampai dingin dan tidak licin. Bagi mie menjadi 2 bagian yang sama dan peras dengan lembut kelebihan air dari setiap bagian dan masukkan ke dalam 2 mangkuk besar yang dangkal.

 

Satukan

- Bawa susu kedelai dari kulkas. Tambahkan garam dan aduk rata dengan sendok kayu. Anda dapat menambahkan lebih banyak atau lebih sedikit garam tergantung pada selera Anda.

- Tuang susu kedelai di atas mie di setiap mangkuk. Tempatkan mentimun, telur, potongan tomat di atas mie. Tambahkan beberapa es batu jika Anda menggunakan. Sajikan segera dengan kimchi dan beberapa lauk lainnya.

 

Source : https://gayahidup.dreamers.id/article/74877/yuk-intip-7-makanan-musim-panas-di-korea-selatan-yang-wajib-kamu-coba , https://www.maangchi.com/recipe/kongguksu .

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Get to know what Chuseok is a big holiday in Korea

Gambar
Chuseok ( 추석 ) or "Chusok" which can be interpreted as full moon day is a national holiday in Korea for 3 days to commemorate the harvest season which falls on the 15th day of the 8th month of the 8 lunar / lunar calendar. If you pay attention, in those months usually our Idol or favorite celebrities will wear Hanbok and wish them a happy holiday. Chuseok is held to give thanks for the success of the abundant harvest so it is also called the day of the harvest month festival in Korea. Usually, on this holiday, all Koreans go back to their hometowns to gather with their families and also make pilgrimage to the graves of their ancestors, just not much different from going home in Indonesia. A little history about Chuseok, this holiday has existed since the days of the Silla kingdom (57 BC - 935). Chuseok was also known as Hangawi ("Han" = "highway", "Gawi" = "middle") or a holiday in the middle of autumn. Usually Hanga...
Baca selengkapnya

Kondisi Alam Hutan Papua: Keajaiban Alam yang Perlu Dilestarikan

Gambar
Hutan Papua, yang membentang di pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland, adalah salah satu keajaiban alam yang masih tersisa di planet ini. Terletak di Indonesia bagian timur, hutan ini meliputi dua provinsi besar, Papua dan Papua Barat, yang menyimpan kekayaan biodiversitas luar biasa dan memainkan peran penting dalam ekosistem global. Meski memiliki potensi besar, hutan Papua menghadapi berbagai ancaman yang perlu segera ditangani untuk memastikan kelestariannya. Hutan Papua dikenal sebagai salah satu tempat dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Dalam kawasan ini, terdapat ribuan spesies tumbuhan, mamalia, burung, serangga, dan amfibi yang tidak ditemukan di tempat lain. Sebagai contoh, burung cendrawasih, yang dikenal sebagai "bird of paradise," merupakan salah satu spesies ikonik yang hanya bisa ditemukan di wilayah ini. Selain itu, hutan Papua juga merupakan rumah bagi beberapa spesies mamalia unik seperti kanguru pohon dan berbagai jenis m...
Baca selengkapnya

Jjukkumi, one of South Korea's signature dishes that you must try

Gambar
  Soon South Korea will enter spring. Usually spring starts from late March to early May. Because the temperature is not too cold but also not too hot, South Korean people usually like to eat foods that can maintain their health stamina, especially those that come from marine wealth. One of the specialties during spring is Jjukkumi. This dish is a dish made from small octopus. Jjukkumi is a favorite in spring, because during this season the octopus is at its fullest and the head tastes delicious due to the abundance of eggs. The egg shape is almost the same size and color as rice, but tastier. Although they both come from octopus, according to their type, Jukkumi is usually processed into 2 dishes, namely Jjukkumi Samgyeopsal Bokkeum and Jjukkumi Shabu-shabu. Jukkumi Samgyeopsal Bokkeum is made from two basic ingredients, namely jukkumi and samgyeopsal. Jukkumi or octopus ocellatus is a type of octopus that is small and has a softer texture than ordinary octopus. Samgyeopsal,...
Baca selengkapnya