Kemerdekaan korea selatan
Korea selatan merdeka
dengan nama REPUBLIC OF KOREA (ROK), 대한민국 15 agustus 1945
Korea utara merdeka
dengan nama DEMOCRATIC PEOPLES REPUBLIC OF KOREA (DPRK) 조선 민주주의 인민공화국 9 september 1945
Pada tanggal 15
Agustus 1945, Jepang menyatakan penyerahan tanpa syarat kepada Tentara Sekutu
dan kemerdekaan yang telah lama diharapkan rakyat Korea akhirnya tiba. Pada
hari itu, para pemimpin negara, termasuk Yeo Un-hyeong, membentuk Komite
Persiapan untuk Pendirian Negara Korea. Berbagai aktivitas diselenggarakan di
seluruh negeri untuk mendukung persiapan itu. Para pejuang kemerdekaan yang
berjuang di luar negeri kembali ke Korea.
Amerika Serikat
meminta bantuan kepada Perserikatan Bangsa Bangsa pada bulan September 1947
mengenai nasib Korea Selatan selanjutnya. Majelis Agung PBB membuat resolusi
pada bulan November untuk membentuk dan mengirim UNTCOK (United Nations
Temporary Commision on Korea) atau Komisi Sementara PBB di Korea untuk
mengadakan pemilu dan merancang pemerintahan yang resmi guna mengakhiri
pendudukan asing atas Korea.
Rakyat Korea
menginginkan diakhirinya pendudukan asing atas negara mereka secepat mungkin
dan mendukung rencana PBB. Rencana ini juga didukung oleh tokoh nasionalis
seperti Syngman Rhee dan pendukungnya. Pemilu diadakan pada tanggal 10 Mei
1948. Pada tanggal 15 Agustus 1948, Republik Korea sah berdiri. Syngman Rhee
mengambil sumpah jabatan sebagai presiden pertama Republik Korea (Korea
Selatan).
Sementara itu, Korea Utara mulai melaksanakan rencana di bawah Uni
Soviet dan menangkat Kim Il-sung sebagai presiden Republik Rakyat Demokratik
Korea (RRDK) pada bulan September 1948.
Namun, Amerika Serikat
memiliki rencana untuk membagi Semenanjung Korea sepanjang pararel ke-38
menjadi dua zona operasi militer untuk Amerika Serikat dan Uni Soviet. Lebih
lanjut, rencana Amerika Serikat sebenarnya adalah bukan menjadikan Korea negara
merdeka sesegera mungkin setelah merdeka. Malahan Roosevelt ingin menjadikan
Korea sebagai negara di bawah Perwalian Sekutu selama 35 tahun setelah bebas
dari Jepang.
Jendral R.Hodge,
komandan AS di Korea, mengerahkan Pemerintahan Militer Bersenjata AS (US Army
Military Goverment) dan menjadikan Korea bagian selatan sebagai daerah di bawah
peraturan militer Amerika Serikat. Bangsa Korea sangat kecewa dan geram.
Perasaan simpati mereka terhadap Amerika Serikat langsung dingin.
Komentar
Posting Komentar