Jeju Fire Festival, festival yang sangat unik dan khas dari pulau jeju pada saat musim dingin tiba
Diadakan setiap tahunnya untuk merayakan
bulan purnama pertama dalam kalender Korea, festival yang satu ini wajib kamu
kunjungi, Korea memang punya sejuta festival yang siap menyuguhimu semua
tentang Korea. Sebagai negara yang sangat menghargai tradisi, setiap tahunnya
berbagai upacara dilakukan oleh segenap rakyat Korea. Salah satunya adalah
merayakan bulan purnama pertama dalam kalender Korea, dalam bahasa Korea
sendiri lebih sering disebut dengan Jeongwol Daeboreum.
Festival Api Jeju adalah festival budaya
yang mewakili budaya perawatan ternak Jeju. Di masa lalu, ladang desa akan
dibakar antara akhir musim dingin dan awal musim semi untuk mempersiapkan
ladang untuk panen baru, serta membunuh hama di tanah. Meskipun praktik ini
tidak lagi digunakan di zaman modern, festival ini tetap diadakan untuk
mengenang dan merayakan budaya. Berbagai permainan rakyat dan program
interaktif tersedia selama periode festival.
Masyarakat Korea Selatan juga rutin
menggelar Festival Api Jeju setiap tahun untuk menyambut tahun baru.
Harapannya, festival ini bisa menjadi doa mereka agar tetap sehat dan
sejahtera.
Fokus utama dalam festival ini adalah
berdoa kepada dewa agar diberikan keberuntungan dan juga kesehatan. Festival
ini dibuka dengan pembakaran Daljib, sebuah bangunan kayu yang dibangun
sepanjang tahun di atas bukit. Acara puncak dari festival ini adalah membakar
seluruh bangunan kayu tersebut, menciptakan api besar yang akan menerangi langit
Jeju.
Festival yang digelar selama empat hari
dan dimulai pada kamis pertama di bulan Maret ini merupakan salah satu atraksi
musim dingin di Jeju yang tak boleh dilewatkan. Selain menyambut tahun baru,
festival ini juga sebagai bentuk upaya masyarakat Korea Selatan membangkitkan
kembali tradisi pertanian dengan upacara membakar ladang untuk menyambut
datangnya musim semi.
Yang unik dari festival ini selain acara
dan ritual utamanya adalah untuk para pria kamu bisa menguji kekuatanmu disini.
Pada masa lalu Korea punya ritual unik untuk mengukur kedewasaan pria, yaitu
dengan ritual bernama Deumdol. Dalam ritual ini kamu harus mengangkat batu
seberat 130 kg dan membawanya berjalan, siapapun yang dapat membawanya paling
jauhlah yang akan dianggap paling kuat.
Tradisi ini diaktifkan kembali dengan
membakar seluruh sisi gunung. Pengunjung yang datang bisa merasakan langsung
kehidupan petani Korsel, termasuk upacara pernikahan tradisional di festival.
Di dalam festival ini akan ada beberapa
rangkaian acara seperti pertunjukan musik, perlombaan, dan kegiatan praktis
untuk seluruh keluarga, termasuk pasar rakyat dan juga program budaya khusus
yang ditujukan untuk para wisatawan dari luar Korea.
Source : https://kumparan.com/kumparantravel/6-festival-musim-dingin-seru-di-korea-selatan-1sPxQDgYlMw/full
, https://english.visitkorea.or.kr/enu/ATR/SI_EN_3_2_1.jsp?cid=697232
.
Komentar
Posting Komentar